JAYAPURA- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Sekertaris Daerah, Hery Dosinaen mengimbau masyarakat bumi cenderawasih agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang diciptakan oleh pihak tertentu menjelang 1 Desember 2019 yang di klaim sebagai hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Apalagi menurut Hery, masyarakat Papua baru saja mengalami peristiwa pahit mulai dari persoalan rasis di Surabaya yang kemudian berujung tindakan anarkhis di sejumlah wilayah seperti di Kota Jayapura dan Wamena, Jayawijaya
Hery menuding, isu separatis di Papua tidak terlepas dengan permainan para provokator yang menginginkan terjadinya gesekan horizontal dan vertical di masyarakat
Menurutnya, hal inilah yang harus dilihat secara arif oleh komponen masyarakat, jangan sampai akhirnya terprovokasi dengan oknum-oknum yang mempunyai kepentingan tertentu. "Di mana oknum dengan kepentingan tertentu ini hendak membuat situasi di Tanah Papua tidak nyaman," tudingnya
Hery menambahkan, seperti tahun tahun sebelumnya, 1 Desember biasanya diperingati oleh masyarakat Papua dengan menggelar ibadah di gereja
Sebelumnya, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengimbau pihak-pihak yang ingin merayakan 1 Desember (Hut OPM) sebagai aktifitas rutin tahunan, hanya boleh dengan doa bersama
“Kalau ada pihak yang ingin merayakan 1 Desember sebagai aktifitas rutin mereka, silahkan kalau mau doa. Ada aturan yang harus dipenuhi dalam menyampaikan pendapat,” ujar Waterpauw di Jayapura belum lama ini.
Dia pun mengingatkan aturan yang harus dipenuhi dalam menyampaikan pendapat, termasuk doa. Dikatakan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas berupa pembubaran, jika ada yang memaksa dan tidak mentaati aturan.
“Kita tidak alergi, itu aturan. Tetapi kalau tidak mau sependapat dengan aturan itu, yah itu prinsip bagi kami. Kalau mereka tetap memaksa, kami akan bubarkan,” tegas Jenderal bintang dua yang merupakan putra asli Papua ini.
Waterpauw berharap masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berbagai hal yang dimunculkan dengan tujuan untuk mengadu domba. “Kita mau menjaga kenyamanan dan keamanan semua pihak. Bukan satu pihak, dua pihak, bukan pula tiga pihak, tetapi semua pihak,” ujar mengingatkan.*